Kita tidak pernah tahu kapan kematian akan menjemput kita, tapi kita tahu persis seberapa banyak bekal yang kita miliki untuk menghadapinya.
Manakala miskin, kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi / bersedekah dan saling membantu.
Masuk usia tua, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan.
Saat di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Waktu sedang jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita.
Waktu sedang berkuasa, kita serasa bisa melakukan apa saja.
Waktu tak berdaya, barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati kita.
Waktu jatuh, kita baru sadar selama ini siapa saja teman yang memperalat dan memanfaatkan kita.
Waktu sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta.
Hidup tidaklah lama.
Sudah saatnya kita bersama-sama membuat hidup lebih berharga;
Saling menghargai..
Saling membantu..
Saling memberi..
Saling mendukung..
Saling menjadi teman setia tanpa syarat..
Jangan saling memotong dan menggunting sesama teman, tunjukkanlah bahwa kita masih mempunyai hati nurani.
Jauhkan niat jahat untuk mencelakai teman.
Jauhkan niat memaksa seseorang melakukan suatu hal untuk kepentingan pribadi kita.
Percayalah, ada AKIBAT karena ada SEBAB.
Apa yang kita TABUR, itulah yang akan TUAI.
TUHAN tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar. Tapi TUHAN janji; selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum di setiap air mata, berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setia DOA.
Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang produktif.
Jadikanlah setiap kritik bahkan penghinaan yang kita terima sebagai jalan untuk memperbaiki diri.
Pastikan kita sudah bersedekah hari ini, baik dengan materi, dengan ilmu, tenaga, atau minimal dengan seyuman yang tulus.
Para pembohong akan dipenjara oleh kebohongannya sendiri, orang yang jujur akan menikmati kemerdekaan dalam hidupnya.
Bila memiliki banyak harta, kita akan menjaga harta. Namun jika kita memiliki banyak ilmu, maka ilmulah yang akan menjaga kita.
Kalau hati kita bersih, tak ada waktu untuk berpikir licik, curang atau dengki sekalipun.
Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati.
Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya dan menjaga aibnya.
Bukan gelar atau jabatan yang menjadi orang menjadi mulia. Jika kualitas pribadi buruk, semua itu hanyalah topeng tanpa wajah.
Ciri seorang pemimpin yang baik akan nampak dari kematangan pribadi, buah karya, serta integrasi antara kita dengan perbuatannya.
Jika kita belum bisa membagikan harta, kalau kita tidak bisa membagikan kekayaan, maka bagikanlah contoh kebaikan.
Jangan pernah menyuruh orang lain sebelum menyuruh diri sendiri, jangan pernah melarang orang lain sebelum melarang diri sendiri.
bagus
BalasHapussiptt ..
BalasHapusnice ...
BalasHapusmotivasi hidup yg bagus....i like this.....:)
BalasHapustrimakasih kawan :):)
BalasHapus